Rabu, 17 September 2014

LAPORAN LENGKAP

BILANGAN PENYABUNAN

Format Laporan Harian



Penentuan Bilangan Penyabunan Minyak/Lemak
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang di perlukan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
            Dalam penetapan bilangan penyabunan, miasalnya larutan alkali yang digunakan adalah larutan KOH , yang diukur dengan hati-hati kedalam tabung dengan buret atau pipet.
            Besarnya jumlah ion yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tak jenuh , ikatan rangkap yang terdapat pada minyak yang tak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida dengantingkat ketidak jenuhan yang tinggi akan mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar. Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan
Untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak  disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi denngan satu molekul minyak atua lemak, larutan alkali yang tinggi ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
            Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh sam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak ( Herina, 2002)

 Alat dan Bahan :
 1. Erlenmeyer 250 mL
 2. Pipet Volume 25 mL
 3. Buret 50 mL
 4. Statif
 5. Minyak 
 6. KOH alkohol
 7. Indikator PP
 8. HCl 0,1 N yang sudah di standarisasi

Cara Kerja :
1. Ditimbang 2 gram contoh minyak ke dalam erlenyemer
2. Ditambahkan 25 mL KOH alkohol 0,1 N
3. Di titrasi dengan HCl 0,1 N yang sudah di standarisasi dengan menggunakan indikator PP hingga terjadi perbuhan warna dari merah muda ke tidak berwarna

Pengamatan 
Berat contoh ( Minyak goreng ) : 2,0268 gram
Warna larutan sebelum penambahan Indikator : Putih
Warna larutan setelah penambahan Indikator : Merah Muda
Warna larutan saat tercapai titik akhir : Tidak berwarna
Volume larutan Penitar HCl 0, 0924 N : 18,1 mL
Volume larutan blanko : 18,2 mL

Perhitungan :

Bil.penyabunan = ( b-a ) x N x BE / berat contoh
                  ( 18,2 mL - 18,1 mL ) x 0,0924 meq/mL x 56,1 mg/meq / 2,0268 g
                   0,2557 mg/g

Kesimpulan : Jadi dari hasil perhitungan dapat di simpukan bahwa bilangan penyabunan sampel minyak adalah 0,2557 mg/g



Tidak ada komentar:

Posting Komentar