Jumat, 15 Mei 2015

Penetapan Kadar P2O5 yang larut dalam pupuk NPK

Laporan Lengkap
Nama                                     :           Servasia Imelda
NIS                                         :           124889
Kelas                                      :           III – B
Kelompok                              :           B.2.2
Tanggal mulai                      :           12 Februari 2015
Tanggal selesai                    :           13 Februari 2015
Judul penetapan                 :             Penetapan kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK
Tujuan penetapan                :           Untuk mengetahui kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK.
Dasar prinsip                          :           Larutan dari pupuk P2O5 yang dipanaskan, diendapkan dengan NH4OH dan sedikit campuran magnesia membentuk NH4MgPO4. Endapan yang telah bebas Cl-diabukan dan ditimbang sebagai MgP2O7 yang berwarna putih. Kemudian dihitung kadar P2O5 dan hasil yang diperoleh menunjukkan kualitas pupuk yang dianalisis.
Reaksi                                   : 
Landasan teori                     : 

Deskripsi dari Pupuk

Untuk memperoleh makanan, cara yang dilakukan sangat manusia, hewan, dan tumbuhan sangat berbeda. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat, sedangkan tumbuhan tergantung pada tanah tempatnya berada.Jenis makanan yang diperlukan oleh manusia dan hewan berupa unsur organik atau senyawa organik yang kompleks, sedangkan makanan yang dibutuhkan tumbuhan berupa unsur-unsur anorganik sederhana yang dikenal dengan istilah unsur hara.
Dalam tanah terdapat 16 jenis unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banya dikenal dengan unsur makro, terdiri atas 9 unsur yaitu C, H, O, N, K, P, S, Mg, dan Ca. Sedangkan unsure hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit dikenal dengan unsur mikro, terdiri atas 7 unsur yaitu Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Ke-16 unsur tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Apabila dalam tanah tidak mengandung unsur-unsur tersebut maka tanah harus diberi pupuk sesuai dengan jenis tanah yang digunakan sebagai lahan tanam.Pupuk (fertilizer) adalah suatu zat yang ditambahkan dengan tujuan agar kesuburan tanah ditingkatkan, sehingga tanaman menjadi lebih produktif.

Bahan dan Kandungan Pupuk
            Bahan-bahan pembuat pupuk adalah Carrier, double superfosfat, CaSO4, Fosfor, kotoran (impurities), Za, asam bebas (H2SO4), bahan mantel (coated), dan Filler (pengisi).
            Adapun kandungan pupuk meliputi Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium(K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mg), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo).

Fungsi Pupuk
·                     Menambah dan menyuburkan tanah 
·                     Sebagai vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah.
·                     Menghidupkan kembali jasad renik yang ada dalam tanah.
·                     Merangsang tanaman agar tumbuh sehat.
·                     Melindungi tanaman dari hama penyakit
·                     Menaikan mutu dan porudktivitas hasil tanaman

FOSFOR
Fosfor adalah salah satu unsur hara makro sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan nitrogen, kalium,dan kalsium. Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat, terutama H2PO4- yang terdapat dalam tanah.Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai pada tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (>7) bentuk HPO42- lebih dominan. Disamping ion – ion tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk asam nukleat, fitin dan fostohumat

Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan .

Fosfor di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan P-anorganik.Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhan kerdil (pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai dari ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna.

 Tanah yang kekurangan zat fospor jelek juga akibatnya bagi tanaman.Gejala yang nampak ialah warna daun seluruhnya berubah mmenjadi kelewat tua, dan sering nampak mengkiliap kemerahan.Pada tepi daun cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.Kalau tanamannya kelak berbuah, maka buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas pula matang.Pada tanah serupa ini perlu dipupuk dengan pupuk yang mengandung unsur fospor (P).Kalau tidak maka tanaman yang ditanam pada tanah ini tetap bernasib jelek.

Tanah Alfisol pada umumnya berkembang dari batu kapur, olivin, tufa dan lahar. Bentuk wilayah yang beragam dari bergelombang hingga tertoreh, tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi tanah berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation dan basa-basanya bergam dari rendah hingga tinggi, bahan organik pada umumnya sedang hingga rendah. Jeluk tanah dangkal hingga dalam. Memiliki sifat kimia dan fisika yang relatif baik

Tanah Alfisol Terhadap Kandungan P2O5

Fosfor pada tanaman berfungsi dalam pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan dan pematangan buah, perkembangan akar, tahan terhadap penyakit dan lain-lain.Gejala kekurangan fosfor (P) dapat menyebabakan pertumbuhan tanaman kerdil karena pembelahan sel terganggu, daun-daun tidak sempurna serta mudah terserang penyakit.Kekurangan Pdalam tanah dapat disebakan oleh jumlah P yang sedikit, sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diamabil oleh tanaman, dan terjadi pengikatan (fiksasai) oleh Al pada tanah masam atau oleh Ca pada tanah alkalis (Hakim, dkk., 1986).

Bentuk P yang lain yang dapat diserap oleh tanaman adalah firofosfat dan metafosfat. Kedua bentuk ini misalnya terdapat dalam bentuk P dan K metafosfat.Tanaman juga menyerap P dalam bentuk fosfat organic, yaitu asam nukleat dan phytin. Kedua bentuk senyawa ini terbentuk melalui proses degradasi da dekomposisi bahan organik yang langsung diserap oleh tanaman (Anonim, 2010).

Tanah Alfisol memiliki pH yang berubah dengan meningkatnya kedalaman dengan cenderung lebih tinggi pada bagian bawah profil dan pada sejumlah bahan-bahan glacial sampai ke suatu zona karbonat bebas dengan pH 8,0 atau lebih tinggi. Hal ini menyebabkan berubahnya mobilitas elektroporetik koloid-koloid hasil pelapukan. Koloid ini akan bergerak lambat pada pH yang lebih tinggi dibanding di bagian atas horizon B yang secara umum mempunyai pH sangat rendah (Lopulisa, 2004)

Pengaruh Ketersediaan Posfor
Fosfor secara sederhana disebut sebagai P2O5 yang diekstraksikan atau larut dalam air dan asam sitrat sehingga kemudian berpengaruh terhadap banyak hal antara lain berhubungan dengan pH  tanah, adanya Al, Fe, dan Ca larut, serta bahan organik dalam tanah. Berikut kriteria kriteria P2O5 dalam tanah (Hakim, dkk., 1986) :

Faktor – faktor yang mempengaruhi ketersedfiaan fosfor diantaranya pH tanah, besi dan aluminium yang dapat larut, terdapatnya mineral yang mengandung besi, aluminium dan mangan, kalsium tersedia dan mineral kalsium, jumlah dekomposisi bahan organic dan kegiatan mikroorganisme (Buckman dan Brady, 1982)

Fosfor memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman karena tidak semua fosfor dalam tanah tersedia untuk tanaman.Dalam hal ini unsure fosfor sangat bergantung pada sifat dan cirri tanah serta pengelolaan tanah itu sendiri oleh manusia.Disamping itu pertambahan fosfor kedalam tanah tidak terjadi dengan pengikatan biokimia sepertihalnya nitrogen, tetapi hanya bersumber dari deposit batuan dan mineral yang mengandung fosfor di dalam tanah. Oleh karena itu kadar fosfor tanah juga ditentukan oleh banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang mengandung fosfor dan tingkat pelapukannya (Tan, 1991).

 Hubungan P Terhadap Kesuburan Tanah    

Unsur P diambil tanaman dalam bentuk ion orthofosfat primer dan sekunder (H2PO4-atau HPO4-). Bentuk P  lain yang dapat diserap tanaman adalah pirofosfat  dan metafosfat, dan P-organik hasil dekomposisi bahan organic seperti fosfolipid, asam nukleat dan  phytin (Sarief, 1986).

Mikroorganisme sangat memiliki peran penting dalam terciptanya fosfor.Senyawa P organik diubah dan dimeneralisasi menjadi senyawa organik. Dari sifat unsur P sebagai bahan organik maka unsur ini memiliki peranan uang sangat essensial dalam kesuburan tanah dimana asupan nutrisi dari bahan organik sangan membentu menaikkan kadar unsur hara tanah dalam mencapai intensitas kesuburan yang optimal (Buckman dan Brady, 1982).

Kebanyakan pupuk P berbentuk ortofosfat (PO4-3),bentuk lainnya yang lebih jarang adalah metafosfat (PO3-) dan pirofosfat (P2O-4).Kedua bentuk yang terakhir akan berubah menjadi ortofosfat,apabila mereka diberikan kedalam tanah.Dua jenis pupuk P yang sering digunakan  adalah TSP (Superfosfat Tunggal) dan SP-36 (Superfosfat 36).Ca(H2PO4)2 . H2O dan (NH4)2HPO4 sendiri sebenarnya mempunyai kelarutan di dalam air yang cukup tinggi.Tetapi,oleh karena kapasitas fiksasi tanah jauh lebih besar,jarak yang ditempuh oleh difusi fosfor,sebelum akhirnya mereka mengendap,hanya beberapa millimeter saja.Pemupukan fosfor yang berulang-ulang jelas mengakibatkan penyebab heterogen.Pengolahan tanah yang sifatnya mekanislah yang dapat membuat mereka merata di dalam tanah (Indranada,H.K,1994)

Alat dan bahan                    :

Alat :
o   Gelas piala 100 ml
o   Spatula
o   Neraca
o   Kaki tiga
o   Corong
o   Pengaduk
o   Pipet tetes
o   Cawan porselin
o   Tanur
o   Eksikator
Bahan :
o   Pupuk NPK
o   Aquadest
o   NH4Cl 2 M
o   NH4OH
o   HCl

Cara kerja :
1.    Ditimbang 1 gram contoh ke dalam gelas piala,dibubuhi air suling ,dipanaskan,disaring,endpan dicuci dengan 3 x 10 ml air suling panas 
2.    Filtrat ditampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2 M dan 10 ml campuran magnesia 
3.    Apabila menjadi keruh ditambah HCl (1 : 1 ) hingga larut
4.    Dibubuhi indikator PP,diendapkan dengan NH4OH ( 1 : 10 ) berlebih
5.    Endapan diaging dalam es lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH ( 1 : 20 ) samapi bebas klorida
6.    Endapan dikeringkan,dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap
7.    Dihitung kadar P2O5 yang larut dalam air

Pengamatan :
Bobot contoh                 =          3, 0115 g
Bobot cawan kosong     =          23, 2052 g
Bobot cawan + abu        =          23,6082 g
Bobot abu                       =          0,403 g

Perhitungan :

Kadar P2O5        =          Mr P2O5 / Mr Mg2P2O7  x bobot abu x 100 %
                                                 bobot contoh
=          142 / 222 x 0,403 x 100 %                                   
                         3, 0115
=          0.6396    x 0,3676 g 100% 
                              3, 0115
=          8,56 %

Kesimpulan                          :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK adalah 8,56 %.

Daftar pustaka :

o   Novizan.1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.


Penetapan Kadar Asam Bebas Pada Pupuk NPK

Laporan Lengkap
Nama                                     :           Servasia Imelda
NIS                                         :           124889
Kelas                                      :           III – B
Kelompok                              :           B.2.2
Tanggal mulai                      :           12 Februari 2015
Tanggal selesai                    :           12 Februari 2015
Judul penetapan                 :           Penentuan Kadar Asam Bebas pada pupuk NPK

Tujuan penetapan                :           Untuk mengetahui kadar asam bebas pada sampel NPK

Dasar prinsip                          :           Kadar asam bebas pada pupuk NPK dapat ditentukan dengan cara titrasi langsung dengan larutan NaOH 0,1 M dengan indicator MM:BM.
Landasan teori                     :

Pupuk N P K


Pupuk NPK adalah termasuk jenis pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur hara yaitu N P dan K. NPK adalah kepanjangan dari N untuk Nitrogen, P untuk Phosfat dan K untuk Kalium. Banyak produsen pupuk yang memproduksi pupuk NPK dengan berbagai komposisi seperti Pupuk NPK Kujang dengan Komposisi 30:6:8yang artinya di dalam kemasan pupuk NPK kujang mengandung 30% N, 6% P dan 8% K dan jika kita konversikan ke dalam kilogram, maka di dalam 100 Kg pupuk NPK Kujang terdapat 30 Kg "N", 6 Kg "P", dan 8 Kg "K".

Dan jika komposisi yang tertulis dalam kemasan pupuk NPK adalah, 16:17:18, maka dalam 100Kg Pupuk NPK tersebut mengandung 16 Kg "N", 17 Kg "P", dan 18 Kg "K". dan seterusnya. kita para petani hanya tinggal menghitungnya saja dan di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman kita.

Begitu juga dengan komposisi formulasi yang lain seperti NPK 15:15:15 ataupun 10:20:20, dan lain-lain. Namun agak sedikit berbeda dengan komposisi yang di miliki NPK Phonska, karna NPK Phonska menambahkan Unsur "S"(Sulfur) di dalam produknya dengan komposisi 15:15:15:10, dengan tambahan 10% "S" dalam kemasaannya.

Pupuk NPK menjadi pilihan alternatif para petani karena kandungan hara yang ada di dalamnya rata-rata telah sesuai dengan kebutuhan hara tanaman di wilayah indonesia. Selain itu dengan pupuk majemuk NPK para petani tidak repot mencampur  beberapa jenis pupuk sebelum melakukan pemupukan.

Meski pupuk NPK mengandung hara yang cukup dengan komposisinya, namun para petani terkadang miliki dosis yang berbeda dengan komposisi yang telah di sediakan oleh para produsen pupuk, sehingga pupuk tunggal masih sangat di perlukan keberadaanya.  memang tidak semua wilayah bisa di cukupi dengan komposisi NPK yang telah di sediakan, karna banyaknya metode pola tanam yang membutuhkan dosis dan komposisi pupuk yang berbeda seperti perbedaan lahan, varietas, jarak tanam dll.

Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk NPK merupakan salah satu jenispupuk majemuk yang paling umum digunakan.

Fungsi setiap komponen

Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
·         N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
·         P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
·         K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Pemeringkatan NPK

Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.[3]

Metode pengubahan nilai NPK menjadi komposisi aktual

Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentuk unsur adalah sebagai berikut:
·         P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5
·         K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
·         Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak perlu dikonversi
Menggunakan faktr konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan penomoran 18−51−20 mengandung:
·         18% nitrogen
·         22% fosfor, dan
·         17% kalium

Pupuk NPK Mutiara

Pupuk NPK Mutiara adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang mengandung sedikitnya 5 unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Pupuk ini berbentuk butiran granul berwarna biru pudar yang biasanya dikemas dalam kemasan plastik. Pupuk NPK Mutiara dibuat menggunakan proses Odda melalui pelarutan batuan fosfat menggunakan asam nitrat.
Pupuk NPK Mutiara hingga saat ini masih diimpor dari Norwegia oleh karenanya harganya masih tergolong cukup mahal, yakni Rp. 25.000,- per 900 gram-nya. Kendati sangat mahal, pupuk ini tetap laris dipasaran karena khasiatnya yang cukup baik bagi pertumbuhan tanaman dengan reaksi yang cukup cepat.
Pupuk NPK Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16% P2O5 (Phospate), 16% K2O (Kalium), 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Karena kandungan tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah pupuk NPK 16-16-16. Pupuk ini memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk NPK lainnya seperti pupuk NPK Phonska dan pupuk NPK Pelangi. Keunggulan tersebut diantaranya adalah:

  1. Mengandung unsur hara NPK sekaligus hara mikro CaO dan MgO yang sangat dibutuhkan tanaman.
  2. Dibuat menggunakan proses Odda sehingga bersifat mobile dan cepat bereaksi pada tanaman.
  3. Menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah.
  4. Pengapliaksiannya yang cukup mudah sehingga biaya pemupukan relatif lebih kecil.
Penggunaan pupuk ini tidak terbatas hanya untuk tanaman tertentu. Baik tanaman pangan, hortikultura, ataupun perkebunan, semuanya dapat menerima khasiat dan manfaat dari pupuk NPK mutiara ini. Pada tanaman keras seperti tanaman perkebunan, pupuk ini dapat diaplikasikan dengan menaburkannya sebanyak satu sendok teh pada tanah di sekitar perakaran tanaman. Sedangkan untuk tanaman hortikultura penggunaannya dapat dengan diencerkan terlebih dahulu, baru kemudian dikocorkan ke tanaman. 

Alat & Bahan                                    :

        Alat                 :
o   Erlenmeyer
o   Buret
o   Pipet tetes
o   Neraca digital
o   Gelas ukur
o   Pengaduk
o   Gelas piala
o   pH universal
      Bahan            :
o   Pupuk ZA
o   H2O pH 5,4
o   Indicator SM
o   NaOH 0,1 N

Cara kerja                              : 
      1.    Ditimbang + 5 g contoh pupuk NPK.
      2.    Dilarutkan 25 mL H2O pH 5,4 di dalam Erlenmeyer, dihomogenkan.
      3.    Ditambahkan indikator MM:BM.
      4.    Dititar dengan NaOH sampai titik akhir hijau.

Pengamatan                         :
1.    Bobot contoh                                                                :           5,0395 gram
2.    Volume larutan penitar                                                 :           0,10 mL
3.    Konsentrasi NaOH                                                       :           0,0960
4.    Warna larutan sebelum penambahan ind. MM:BM      :           biru
5.    Warna larutan setelah penambahan ind. MM:BM        :           biru
6.    Warna larutan pada saat titik akhir                               :           hijau

Perhitungan                         :

% Asam bebas         =          fp x V NaOH x M NaOH x Mr H3PO4 x 100 %
mg contoh 
                                  =          100/25 x 0,1 mL x 0,0960 mmol/mL x 98 mg/meq x 100 %
                                                                                    5039,5 mg
                                  =          0,07 %

Kesimpulan                          :
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar asam bebas dalam sampel ZA adalah 0,07 %.